Langsung ke konten utama

SHALAT GERHANA MUSHOLA AL-MUHAIMIN

 Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah (terkenal dengan istilah Blood Moon). Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon. Sehingga, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi).

Sebagaimana sunnah Rasul Muhammad SAW umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat khusuf gerhana baik secara berjamaah atau secara sendiri di rumah masing-masing. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).

Untuk itu DKM Mushola Al-Muhaimin mengadakan shalat khusuf berjamaah pada tgl 26 Mei 2021 setelah shalat isya di Mushola Al-Muhaimin. Selaku imam dan khatib adalah ustadz Muh. Farham. Tema khutbah shalat gerhana ini yaitu "Meningkatkan Ketakwaan Kepada Allah SWT".




Imam & Khatib sholat gerhana ustadz Muh. Farham



Sumber :

  • www.bmkg.go.id
  • Foto : Asep Mardian
  • Video : H. Midarsah Sumar





Komentar

Posting favorite

IKATAN KELUARGA HARMONY DUA (IKHD)

Atas gagasan dari bapak Prof Tony saat pertemuan warga bulanan kedua tanggal  3  Juni  2012 maka dibentuklah Ikatan Keluarga Harmony Dua ( IKHD ) sebagai wadah komunikasi dan silaturahim warga cluster Harmony 2 BNR dan sekitarnya. Saat itu juga kemudian dibentuk kepengurusan paguyuban warga selama belum adanya struktur RT dan RW di wilayah tersebut. Berikut adalah susunan pengurus IKHD adalah sebagai berikut : Pembina      :      Prof Tony Trihartanto Ketua            :      Yusda Dahlan Wakil Ketua   :  Yudhanto Sigit Sekretaris   :      Rizal Kurniawan Bendahara   I :  Dinar Susilo Bendahara II :  Yefini Koordiantor Keamanan I :  Derin Pahlevi Koordiantor Keamanan II :  Atang Sanjaya Pertemuan Warga IKHD 3 Juni 2012 Pengurus IKHD (Dari kiri : Prof Tony, Atang, Yusda, Dinar, Finny, Rizal dan Derin) Lihat  Notulen Rapat Warga Harmony 2

"BLOK" ATAU "JALAN"?

Mungkin ada banyak tamu warga yang kebingungan mencari alamat rumah di cluster Harmony 2. Sebabnya adalah karena alamat tidak sesuai dengan site plan yang dibuat oleh pihak pengembang yakni Bogor Nirwana Residence. Sebagaimana tertera pada Masterplan Grand Harmony BNR (tidak termasuk Casa Harmony )  penamaan dan penomoran alamat rumah di dalam cluster-cluster Grand Harmony adalah   berdasarkan nama jalan , bukan blok rumah, kecuali cluster Casa Harmony yang memang berbeda developernya. Penomoran alamat rumah dengan menggunakan nama jalan umumnya dibagi menjadi deret rumah dgn nomor ganjil dan deret rumah nomor genap yang saling berhadapan dalam satu jalan. Sedangkan untuk alamat rumah dengan menggunakan  "blok" ditandai dengan penomoran secara urut deret rumah dari depan hingga ke belakang yang masih dalam satu blok rumah. Deret rumah-rumah di seberang jalan merupakan blok yang lain. Site plan Harmony 2 Peta dari Google Maps Implementasi yang jelas dan sesuai dengan maste

SUKHOI JATUH DI GUNUNG SALAK

Rabu 9 Mei 2012 siang jam 2 lewat cuaca lumayan cerah langit biru, sementara puncak Gunung Salak tertutup awan tebal seperti biasanya saat musim kering. Semua seperti tampak biasa normal. Menjelang sore saya mendapat telpon dari ibu Finny yang kebetulan saat itu berada di rumah putrinya di cluster Bukit Nirwana, "Bapak dengar ada ledakan gak, dari sekitar gunung Salak sekitar jam setengah tiga?" Saya jawab, "Ngga bu. Memang kenapa?" Bu Finny segera respon, "Coba lihat berita di TV deh pak, ada pesawat jatuh di gunung Salak!" Pesawat superjet Sukhoi 100 sedang melakukan terbang promosi sekitar gunung Salak hari Rabu, 9 Mei 2012. Jam 14:33 pesawat tersebut hilang kontak setelah sebelumnya minta izin untuk turun ketinggian dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki. Sebelum menara ATC merespon pesawat sudah hilang kontak. Beberapa hari setelah kejadian puncak gunung Salak masih tertutup awan tebal. Baru pada hari Minggu 13 Mei 2012 di pagi yang cerah dan voila!