Langsung ke konten utama

IKATAN KELUARGA HARMONY DUA (IKHD)

Atas gagasan dari bapak Prof Tony saat pertemuan warga bulanan kedua tanggal 3 Juni 2012 maka dibentuklah Ikatan Keluarga Harmony Dua (IKHD) sebagai wadah komunikasi dan silaturahim warga cluster Harmony 2 BNR dan sekitarnya. Saat itu juga kemudian dibentuk kepengurusan paguyuban warga selama belum adanya struktur RT dan RW di wilayah tersebut.

Berikut adalah susunan pengurus IKHD adalah sebagai berikut :

Pembina    :    Prof Tony Trihartanto
Ketua         :    Yusda Dahlan
Wakil Ketua  : Yudhanto Sigit
Sekretaris  :    Rizal Kurniawan
Bendahara  I :  Dinar Susilo
Bendahara II :  Yefini
Koordiantor Keamanan I :  Derin Pahlevi
Koordiantor Keamanan II :  Atang Sanjaya


Warga IKHD



Pertemuan Warga IKHD 3 Juni 2012


Pengurus IKHD
Pengurus IKHD
(Dari kiri : Prof Tony, Atang, Yusda, Dinar, Finny, Rizal dan Derin)


Komentar

Posting favorite

"BLOK" ATAU "JALAN"?

Mungkin ada banyak tamu warga yang kebingungan mencari alamat rumah di cluster Harmony 2. Sebabnya adalah karena alamat tidak sesuai dengan site plan yang dibuat oleh pihak pengembang yakni Bogor Nirwana Residence. Sebagaimana tertera pada Masterplan Grand Harmony BNR (tidak termasuk Casa Harmony )  penamaan dan penomoran alamat rumah di dalam cluster-cluster Grand Harmony adalah   berdasarkan nama jalan , bukan blok rumah, kecuali cluster Casa Harmony yang memang berbeda developernya. Penomoran alamat rumah dengan menggunakan nama jalan umumnya dibagi menjadi deret rumah dgn nomor ganjil dan deret rumah nomor genap yang saling berhadapan dalam satu jalan. Sedangkan untuk alamat rumah dengan menggunakan  "blok" ditandai dengan penomoran secara urut deret rumah dari depan hingga ke belakang yang masih dalam satu blok rumah. Deret rumah-rumah di seberang jalan merupakan blok yang lain. Site plan Harmony 2 Peta dari Google Maps Implementasi yang jelas dan sesuai dengan maste

SUKHOI JATUH DI GUNUNG SALAK

Rabu 9 Mei 2012 siang jam 2 lewat cuaca lumayan cerah langit biru, sementara puncak Gunung Salak tertutup awan tebal seperti biasanya saat musim kering. Semua seperti tampak biasa normal. Menjelang sore saya mendapat telpon dari ibu Finny yang kebetulan saat itu berada di rumah putrinya di cluster Bukit Nirwana, "Bapak dengar ada ledakan gak, dari sekitar gunung Salak sekitar jam setengah tiga?" Saya jawab, "Ngga bu. Memang kenapa?" Bu Finny segera respon, "Coba lihat berita di TV deh pak, ada pesawat jatuh di gunung Salak!" Pesawat superjet Sukhoi 100 sedang melakukan terbang promosi sekitar gunung Salak hari Rabu, 9 Mei 2012. Jam 14:33 pesawat tersebut hilang kontak setelah sebelumnya minta izin untuk turun ketinggian dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki. Sebelum menara ATC merespon pesawat sudah hilang kontak. Beberapa hari setelah kejadian puncak gunung Salak masih tertutup awan tebal. Baru pada hari Minggu 13 Mei 2012 di pagi yang cerah dan voila!